Selasa, 03 April 2012

Masih Banyak Pekerjaan untuk Mewujudkan Damai di Kalbar

Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan untuk mewujudkan perdamaian di Kalbar. Berbagai pihak yang mencintai kedamaian dan para pengambil keputusan masih harus memikirkan langkah-langkah mewujudkan perdamaian yang kekal.
Itulah kesan kita ketika menyaksikan ketegangan yang terjadi di Kalbar medio Maret. Peristiwa yang berawal dari sebuah spanduk bertuliskan “Bubarkan FPI di Kalbar” yang hendak diturunkan massa telah melebar menjadi konflik bernuansa etnik dan agama.

Peristiwa yang mulanya terjadi di Jalan Penjara, kemudian meluas di beberapa titik kota dan akhirnya menyeruak ke seantero Kalbar. Kabar yang berkembang bertambah seram dan warga yang mendengarnya menjadi seram dan geram.
Bentrok nyaris membesar dan mengkhawatirkan. Bayangan tentang kerusuhan masa lalu kembali muncul.
Walaupun kemudian konflik tidak meluas, walaupun massa bisa menahan diri dari tindakan yang anarkis, namun, cermin kejadian ini menunjukkan bahwa sentiment etnik dan agama sangat mudah disulut.
Kemarahan terhadap kelompok lain tiba-tiba membesar. Tiba-tiba orang menganggap orang lain yang selama ini hidup berdampingan dengan mereka, menjadi musuh. Tiba-tiba orang ingin membunuh orang lain.
Peristiwa ini menunjukkan betapa mudahnya orang menyatakan perang sekalipun sering kali mereka meniupkan perdamaian dan persaudaraan. Peristiwa ini menunjukkan orang di Kalbar masih mudah kalap dan kehilangan ikatan persaudaraan yang luas.
Apakah solusi yang dapat dilakukan? Menurut kita, pertama, masyarakat Kalbar harus dicerdaskan. Masyarakat Kalbar harus dibuka wawasan tentang provokasi dan bahayanya. Masyarakat harus diajarkan untuk cek dan cek setiap informasi. Tidak mudah percaya pada orang-orang yang menyebarkan apapun informasi.
Soal sekarang adalah bagaimana membuat masyarakat cerdas? Masyarakat bisa dicerdaskan dengan mendorong pendidikan mereka. Masyarakat harus didorong untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin, lebih tinggi dibandingkan keadaan sekarang yang hanya setara tamatan SD.
Bagaimanapun, jika pendidikan masyarakat sudah tinggi, maka mereka tidak akan mudah diasak-asak oleh provokator. Mereka tidak akan mudah diumpan dengan sebungkus rokok, sebungkus nasi kotak atau selembar uang lima puluh ribu.
Kita harapkan semoga semua pihak dapat memainkan peran dalam upaya pencerdasan itu. Semoga Kalbar damai bisa terwujud.


0 komentar: