Selasa, 03 April 2012

Melihat Hubungan Pemerintah dan Rakyat

Demo penolakan terhadap kenaikan harga BBM yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menunjukkan hal yang penting soal hubungan antara pemerintah dan rakyat. Pemerintah mengatakan kenaikan harus dilakukan agar APBN tidak jebol, sedangkan rakyat menolak kenaikan itu karena menganggap bahwa masih ada pilihan lain selain kenaikan itu.

Kini, kedua sikap itu bertemu di ruang public. Sikap mana yang kelak akan menjadi putusan akhir saat pengesahan APBN Perubahan di Senayan, masih ditunggu perkembangannya.
Jika pemerintah benar, mengapa rakyat tidak memahami kebenaran itu? Kenapa pemerintah tidak bisa meyakinkan rakyat mengenai kebenaran itu? Sejauh mana pemerintah berusaha meyakinkan rakyat mengenai kebijakan itu?
Jika rakyat yang benar, mengapa suara itu tidak bisa menyadarkan pemerintah sehingga akhirnya mereka dapat menampung suara rakyat? Mengapa suara rakyat hanya didengar sesekali saja terutama saat pemilihan umum?
Sebaliknya, jika pemerintah salah perhitungan seperti ditunjukkan sejumlah pengamat perminyakan dan politisi, mengapa pemerintah tidak mau mundur dari kebijakan itu? Mengapa pemerintah bersikukuh dengan kebijakan itu?
Atau, jika rakyat salah, mengapa mereka tidak mau berlapang dada menerima keputusan pahit soal kenaikan harga minyak dan harga barang? Mengapa mereka masih ngotot seakan-akan mereka mengerti soal keuangan Negara?
Sesungguhnya banyak lagi persoalan yang menarik dilihat dalam konteks ini. Kita merasakan bahwa apa yang terjadi sekarang penuh teka teki; sesuatu yang sulit dipahami.
Kita berharap apapun keputusan akhir, semoga keputusan itu menjadi pilihan yang terbaik untuk bangsa ini; baik untuk pemerintah dan baik untuk rakyat. Kita juga berharap apapun keputusan akhir, diterima dengan lapang karena mungkin begitulah pilihan yang dapat diambil pemerintah saat ini.
Keributan tidak pernah akan menyelesaikan masalah. Justru sebaliknya keributan mungkin akan menimbulkan masalah baru. Padahal, kita ingin setiap persoalan diselesaikan agar tidak banyak beban yang harus ditanggung oleh bangsa ini.
Semoga.

0 komentar: